Penyebab utama tangan sering berkeringat, apakah penyakit jantung?
Ilustrasi : Coffeekai


 DuniaMaya- Apakah telapak tangan kamu sering berkeringat dengan sendirinya?

Ataukah kamu mengenal orang yang memiliki gejala serupa?

Sebagian besar orang beranggapan, bahwa seseorang dengan kondisi telapak tangan sering berkeringat dan basah dengan sendirinya adalah pertanda orang tersebut mengidap penyakit jantung, baik itu lemah jantung atau penyakit fatal lainnya yang terjadi di jantung. 

Namun, apakah penyebab utama tangan berkeringat adalah adanya penyakit jantung? Faktanya dari sumber yang telah saya kaji, penyebab tangan berkeringat dan basah dengan sendirinya sangat tidak ada kaitannya dengan penyakit jantung.

 Faktanya, kondisi ini disebabkan karena produksi keringat berlebih dari kelenjar keringat (hiperhidrosis).

Baca juga: Tips jitu atasi sakit saat menelan

Keringat sendiri di produksi biasanya dipengaruhi suhu ruangan, suhu tubuh, demam, atau saat kamu lelah dan cemas. Namun, orang-orang yang mengidap hiperhidrosis seperti tidak berhenti memproduksi keringat setiap harinya.

Jenis hiperhidrosis di dunia medis

Ada 2 jenis hiperhidrosis yang dikenal di dunia medis. Yaitu sebagai berikut:

1. Hiperhidrosis primer

Hiperhidrosis primer adalah sebuah kondisi yang dapat menyebabkan produksi keringat yang berlebih di area tangan, wajah, ketiak, dan kaki tanpa alasan yang jelas (secara tiba-tiba).

Bahkan saat anda bersantai ria tanpa beraktivitas, produksi keringat akan terus berjalan. Sehingga dapat menyebabkan anda berkeringat dan tidak nyaman.

Kondisi hiperhidrosis primer biasanya terjadi sejak kecil atau sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama.

2. Hiperhidrosis sekunder

Setelah hiperhidrosis primer, maka ada lagi jenis hiperhidrosis yaitu hiperhidrosis sekunder.

Apa yang ditimbulkan oleh hiperhidrosis sekunder? Hiperhidrosis sekunder sendiri menyebabkan produksi keringat berlebih di seluruh tubuh atau dalam artian dalam cakupan cukup luas.

Baca juga: apakah diabetes bisa disembuhkan?

Pada kondisi hiperhidrosis sekunder, awalnya tubuh sama sekali tidak memiliki hiperhidrosis primer atau tidak memproduksi keringat berlebih, namun hal ini disebabkan oleh Kondisi medis atau obat-obatan tertentu.

Kondisi medis yang dapat menyebabkan hiperhidrosis sekunder diantaranya adalah kehamilan, diabetes, menopause, radang sendi, obesitas, serta hipertiroidisme.

Gejala hiperhidrosis

Sama seperti hal gangguan kesehatan lainnya, hiperhidrosis juga memiliki gejala yang ditimbulkan.

Gejala-gejala hiperhidrosis tersebut adalah sebagai berikut:

  • Keringat terlihat jelas.
  • Keluar keringat dengan sendirinya. (Bukan saat melakukan aktivitas).
  • Sulit memegang pintu dan pena Karena tangan basah.
  • Kulit menjadi lembut, halus, pucat, bahkan terkelupas di area tertentu karena terus-menerus terkena keringat.
  • Infeksi kulit pada area tertentu yang mengeluarkan keringat lebih banyak.

Pengobatan hiperhidrosis

Hiperhidrosis bisa ga sih kak di obatin? Jawabannya bisa. Meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan harus rutin melakukan pengobatan, hiperhidrosis tetap bisa di tangani.

Ada beberapa pengobatan hiperhidrosis , hal ini dibagi berdasarkan penyebabnya. 

  • Jika disebabkan karena gangguan medis -  penangan kondisi medis akan di dahulukan dan di prioritaskan sebelum mengatasi keringat berlebih.

  • Jika tidak disebabkan oleh kondisi medis - fokus penanganan utama adalah mengendalikan produksi keringat yang keluar secara berlebihan.

Dokter juga akan melakukan langkah-langkah untuk mengatasi hiperhidrosis, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Obat-obatan yang mengandung alumunium klorida (AlCl) dan dapat menyumbat keringat, sehingga dapat menyebabkan penghentian produksi keringat. Efek samping obat ini adalah iritasi mata dan kulit.
  2. Obat-obatan yang memiliki kandungan antikolinergik yang dapat menekan kelenjar keringat.
  3. Perawatan iontophoresis (dengan menggunakan arus listrik dengan intensitas rendah).
  4. Suntik botox , untuk menekan kelenjar keringat yang memproduksi keringat berlebih di area ketiak.
  5. Pembedahan untuk menghilangkan kelenjar keringat yang berada di area hiperhidrosis primer.

Komplikasi yang ditimbulkan

Berbagai macam komplikasi yang ditimbulkan hiperhidrosis adalah sebagai berikut:

  • Infeksi, hal ini disebabkan karena keringat yang di produksi secara berlebihan.

  • Perasaan malu dan cemas. Karena tangan yang basah sehingga menurunkan tingakt percaya diri.

  • Bau badan yang mempengaruhi performa seseorang saat beraktivitas dan bekerja.

Dalam beberapa kasus yang telah terjadi di dunia, hiperhidrosis primer tidak berbahaya bagi manusia.

Baca juga: cara mengatasi batuk berdahak dan tidak berdahak.

Jadi, sangat tidak ada kaitannya sama sekali bahwa tangan berkeringat merupakan pertanda anda memiliki penyakit jantung atau lemah jantung.

Penyakit lemah jantung memiliki tanda-tanda seperti sesak nafas, mudah lelah, detak jantung tidak teratur, dan menurunnya nafsu makan.

Untuk penyakit lemah jantung sendiri akan saya bahas di artikel berikutnya.

Take care of your health and your family, if you don't take care of it, who will? 

Hopefully useful, See you in the next article

Semoga sedikit informasi ini bermanfaat ya bagi kita semua. 

Untuk kritik dan saran harap lampirkan di komentar atau bisa hubungi saya melalui email  : adhari1712@gmail.comInstagram:@adhriirwn_ , atau facebook: Adhari Irawan.

Selalu jaga kesehatan kalian dan keluarga, semoga artikel ini bermanfaat. Ikuti terus blog ini agar mendapat info kesehatan lainnya. Terimakasih.


Referensi:
1. www.aad.org.
2. HealthLine.
3. Medical News Today.
4. WebMd.com