Batuk berdahak pada bayi
Photo by : orami.co.id

Duniamaya- Banyak sekali gangguan yang dapat menyerang bayi, baik itu gangguan kesehatan maupun lainnya. Sehingga, hal itu membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel.

Bayi memang rentan terserang penyakit, salah satunya adalah batuk berdahak. Selain karena imunitas dan sistem metabolisme tubuh yang masih rendah, bayi juga sering berkomunikasi secara langsung dengan orang yang mungkin memiliki gangguan tersebut.

Meski bukan kondisi yang mengkhawatirkan, namun batuk pada bayi akan membuat mereka tidak nyaman dan rewel. Maka dari itu, para orang tua seharusnya lebih mengerti bagaimana cara menangani batuk berdahak pada bayi yang tepat.

Baca juga: 5 Jenis obat batuk, fungsi, dan efek sampingnya

Tetapi, tahukah kalian para orang tua? Sebenarnya batuk adalah cara tubuh dalam mengeluarkan virus didalam tubuh melalui droplet yang keluar dari tubuh sikecil.

Infeksi virus atau bakteri ini adalah penyebab utama bayi mengalami batuk berdahak ataupun gangguan kesehatan lainnya. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat mengganggu saluran pernapasan bayi  diantaranya adalah batuk rejan, batuk croup, bronkiolitis, dan pneumonia.

Selain karena infeksi, batuk pada bayi juga disebabkan oleh beberapa hal seperti asma, alergi, iritasi saluran pernapasan, asap rokok, dan naiknya asam lambung, serta tersedak dalam menelan sesuatu.

Upaya untuk Membersihkan Paru-paru dan Tenggorokan

Memang sudah bukan rahasia umum lagi, baik itu di dalam dunia kesehatan maupun dunia masyarakat luas. Batuk merupakan suatu refleks tubuh untuk membersihkan paru-paru dan tenggorokan, baik itu dari lendir, debu, atau sisa-sisa makanan yang berada didalam tenggorokan.

Batuk juga paling umum di klasifikasikan menjadi dua jenis , yaitu batuk berdahak dan tidak berdahak.

Batuk tidak berdahak atau yang lebih dikenal dengan batuk kering adalah upaya bayi untuk menghilangkan rasa gatal di dalam tenggorokan. Sedangkan, batuk berdahak adalah upaya tubuh untuk menghilangkan lendir yang terletak pada paru-paru dan tenggorokan.

Baca juga: Tetralogy of Fallot, kelainan sangat langka pada bayi

Kondisi ini sering terjadi ketika bayi sedang mengalami pilek ataupun karena adanya lendir yang mengalir dari hidung ke tenggorokan (postnasal drip ).

Maka, tidak jarang batuk pada bayi akan disertai dengan demam, sakit tenggorokan, pilek, kehilangan selera makan, dan mata merah. Sehingga, hal ini akan membuat bayi merasa tidak nyaman dan akan rewel.

Apakah Batuk Berdahak pada Bayi Berbahaya?

Ada yang bertanya pada saya seperti ini " batuk pada bayi bahaya ga sih kak? Dampaknya apa?"  

Batuk pada bayi dapat berbahaya dapat tidak, sesuai dengan jenis dan penyebab batuk tersebut. 

Ada hal-hal yang harus diwaspadai jika bayi mengalami batuk, diantaranya:

1. Batuk disertai suara serak ( Barking Cough)

Batuk yang disertai suara serak layaknya menggonggong wajib diwaspadai dikarenakan batuk ini merupakan salah satu gejala penyakit croup.

Penyakit croup ini disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan dan biasanya akan menyerang pita suara sehingga dapat menghilangkan suara si bayi tersebut.

Jika tidak segera ditangani dengan baik, batuk ini dapat menyebabkan sumbatan jalan napas karena peradangan yang menutup pita suara.

Jika jalan napas sudah tersumbat, bahkan hal-hal yang tidak diinginkan pun dapat terjadi. Maka dari itu, gejala batuk seperti ini harus segera ditangani oleh dokter.

2. Batuk rejan

Batuk rejan sendiri disebabkan oleh infeksi kuman pertusis, batuk ini memiliki inspektrum yang luas mulai dari akibat yang ringat sampai fatal.

Batuk ini memiliki ciri-ciri batuk yang dijeda dengan menghela nafas yang berat. Batuk ini sendiri dapat mengakibatkan sesak nafas bahkan kematian.

Info seputar COVID-19? Klik Disini!

Jika kondisi demikian terjadi pada anak anda segera bawa ke dokter demi kesehatan bersama.

3. Batuk disertai sesak nafas

Batuk ini merupakan gejala dari pneumonia, serangan asma atau serangan bronkiolitis pada bayi. 

Pada pneumonia, batuk yang dicirikan dengan gejala demam atau sesak nafas. Batuk ini harus segera ditangani oleh dokter secepat mungkin. Karena pneumonia merupakan pembunuh terbanyak pada anak.

Pada serangan asma, batuk ditandai dengan suara ngik-ngik saat bernapas dan bayi akan mengalami sesak napas.

4. Batuk disertai badan lemas pada bayi

Batuk yang disertai badan lemas pada bayi menunjukkan bahwa bayi tersebut mengalami dehidrasi. Biasanya batuk ini akan membuat anak kesulitan makan dan minum.

Jika tidak ditangani dengan tepat, batuk ini dapat membuat syok anak dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.

5. Batuk disertai gejala alergi

Batuk berulang yang disebabkan oleh bulu hewan, debu, asap, atau lainnya biasanya menandakan itu merupakan gejala alergi.

6. Batuk lebih dari 2 minggu

Batuk yang terjadi lebih dari dua minggu disebabkan oleh beberapa hal , diantaranya adalah tuberkolosis sinusitis , ada benda yang menghambat pernapasan, atau penyebab lainnya. Inilah yang membuat bayi harus segera mendapat penanganan ekstra dari dokter.

7. Batuk dengan gejala saluran pencernaan lambung

Bukan hanya orang dewasa, bayi juga dapat mengalami gerd

Batuk ini bisa ditandai dengan demam, munculnya bercak merah, muntah, sulit makan, dan berat badan sulit naik.

Pada gejala GERD berat, biasanya cairan asam lambung akan naik ke pangkal mulut dan masuk ke saluran pernapasan, dan akan menyebabkan batuk lama.

Sebaiknya jika sikecil mengalami hal demikian, harus segera dibawa ke tenaga kesehatan terdekat.

Cara Meredakan Batuk Berdahak pada Bayi

Banyak teori yang saya temukan tentang cara ini, setiap anggapan seseorang berbeda beda. Meskipun batuk tersebut mengeluarkan cairan dan berfungsi melawan kuman dan membersihkan paru paru serta saluran pernapasan, jika di biarkan begitu saja justru akan menjadi fatal bagi si bayi tersebut.

Karena itu, para orang tua sendiri harus tau bagaimana cara meredakan batuk berdahak pada bayi. Saya bertanya pada beberapa orang tua dan jawaban nya sebagai berikut:

1. Perbanyak asupan cairan si bayi

Jika bayi mengalami batuk berdahak, anda perlu memberikan bayi tersebut dengan cairan yang lebih banyak daripada sebelumnya, hal ini bertujuan untuk mengencerkan dahak dan untuk membantu bayi dalam melawan infeksi yang diderita nya.

Bantu saya membangun blog ini untuk menyebarkan informasi kesehatan lainnya dengan cara klik iklan atau berdonasi min 5000 melalui e-wallet / transfer bank. Dengan cara klik disini

2. Istirahat yang cukup

Sudah tidak menutup kemungkinan jika istirahat yang cukup adalah hal yang wajib dilakukan jika sedang mengalami gangguan kesehatan baik itu pada bayi maupun orang dewasa.

Memang benar, sangat susah membuat bayi beristirahat saat ia mengalami batuk. Maka dari itu, usahakan sikecil agar selalu mendapat jam istirahat yang cukup dan berkualitas. Hal ini juga bertujuan untuk membangun imun bayi agar tubuhnya lebih kuat melawan infeksi Virus tersebut.

3. Lembabkan udara disekitar

Selain dua metode diatas, melembabkan udara disekitar si bayi juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi batuk berdahak pada bayi.

Sampai saat ini, metode tersebut masih dipercaya dapat membantu pernapasan dan mengurangi lendir yang ada didalam tenggorokan sikecil.

4. Jauhkan bayi dari polusi

Baik itu sedang batuk atau tidak, lebih baik jauhkan bayi dari segala macam polusi. Hal ini bertujuan agar si bayi dapat bernafas lebih tenang dan tidak merusak kesehatan si bayi.

Terutama pada asap rokok dan udara yang kotor. Asap rokok mengandung banyak zat kimia yang tidak baik untuk tubuh. Jika bayi berada didekat perokok, bayi akan menjadi perokok pasif. Tahukah kalian? Bahaya perokok pasif bahkan lebih besar daripada perokok aktif.

Maka, jauhkan sikecil dari perokok atau udara kotor lainnya.

Perlu diingat, jangan gunakan sembarang obat untuk diberikan pada sikecil selain obat resep dokter itu sendiri. Hindari juga pemberian madu pada bayi di usia dibawah 1 tahun untuk menghilangkan batuk. Hal ini bertujuan untuk menjauhkan bayi dari penyakit botulisme.

Meski tidak perlu di khawatirkan, batuk berdahak pada bayi wajib diwaspadai, terutama jika dahak pada bayi sudah berubah warna menjadi kuning, hijau, atau coklat dan berbau. Dahak yang berwarna dan berbau tersebut menunjukkan adanya infeksi yang parah, sehingga perlu penanganan dokter yang ekstra.

Konsultasi kan segera pada dokter anak jika bayi mengalami batuk yang sudah lima haru tidak membaik, dan kesulitan bernapas. Serta batuk pada bayi dapat menyebabkan kesulitan makan dan minum. Terutama jika bayi mencapai suhu badan sebesar 38°C pada bayi dibawah usia 3 bulan dan 39°C pada bayi dibawah usia 6 bulan. Hal ini dapat menyebabkan suatu hal yang fatal.

Tidak perlu bereaksi yang berlebihan untuk menangani batuk pada bayi, namun diharap selalu mengawasi sibayi agar dapat cepat tanggap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Akhir kata:

Halo para pembaca, saat ini tim Duniamaya belum memiliki tim medis, sehingga belum dapat memberikan diagnosis terkait.

Kami disini hanya memberikan informasi yang kami tahu, dan sudah terjamin kebenarannya. Karena, sebelum menulis artikel ini kami melakukan riset terlebih dahulu dan mengumpulkan sumber sumber yang terpercaya.

Jaga kesehatan, sehat itu murah namun akan menjadi mahal apabila anda sudah sakit, sayangi diri dan keluarga anda sendiri. Kalo bukan kita siapa lagi?

Untuk kritik dan saran harap lampirkan di komentar atau bisa hubungi saya melalui email  : adhari1712@gmail.com, Instagram:@adhriirwn_ , atau facebook: Adhari Irawan.

Selalu jaga kesehatan kalian dan keluarga, semoga artikel ini bermanfaat. Ikuti terus blog ini agar mendapat info kesehatan lainnya. Terimakasih

Sumber artikel: TheAsianParents, BabyCenter, Alodokter, dan riset-riset yang telah dilakukan.