Photo by : wordpress.com |
Dunia Maya ~ Halo pembaca setia blog ini kali ini saya akan membahas tentang pembuluh darah pecah. Sebelumnya apakah kalian tau apa itu pembuluh darah? Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah pada tubuh yang berfungsi untuk mengangkat darah dari jantung yang terikat oksigen, dan mengembalikan darah yang terikat karbon dioksida yang digunakan ke jantung dan memungkinkan oksigen kembali ke paru-paru.
Apakah kalian tahu bahwa pembuluh darah dapat pecah? Apa sih penyebabnya? Dan apa faktor resikonya? Berikut penjelasannya
Pengertian Pembuluh Darah Pecah
Pembuluh darah pecah adalah keadaan dimana darah keluar dari sirkulasi dan lalu menyebar ke area jaringan di sekitarnya.
Pembuluh darah ini menyebar dari kaki sampai ujung kepala. Dan pecahnya pembuluh darah juga bisa terjadi di bagian manapun tergantung faktor resiko pendukungnya.
Umumnya pembuluh darah pecah terjadi pada kulit, mata, wajah, hingga yang paling berbahaya terjadi pada otak. Saat pembuluh darah pada otak pecah dan tersumbat itu dapat menyebabkan penyakit stroke.
Jenis dan Penyebab Pecahnya Pembuluh Darah
Ada 4 jenis pembuluh darah pecah yang saya ketahui. Masing-masing jenis juga memiliki penyebab, gejala, dan faktor resiko yang berbeda beda. Apa saja? Berikut penjelasannya:
Baca juga : mengenal lebih dalam tentang paru paru basah
1. Pecahnya Pembuluh Darah di Permukaan Kulit
Sampai saat artikel ini dibuat kondisi ini merupakan kondisi yang paling umum terjadi, banyak yang sudah mengalami nya bahkan tidak menutup kemungkinan kamu juga pernah mengalaminya.
Pembuluh darah pecah pada kulit bisa di sebabkan oleh berbagai alasan tapi umumnya disebabkan oleh cedera. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bintik memar pada tubuh.
Ketika pendarahan terjadi tepat dibawah kulit, darah dapat keluar ke kulit dan sekitarnya yang menyebabkan perubahan warna. Biasanya perubahan yang terjadi berwarna Merah,hitam,biru, atau ungu. Jumlah dan jenis pembuluh darah yang pecah akan mempengaruhi ukuran dan perubahan warna pada kulit, serta tingkat pendarahan.
Penyebab:
- Cedera saat berolahraga
- Menabrak objek atau benda
- Memakai kacamata atau sepatu yang tidak pas
- Jatuh atau terpeleset
- Alergi
- Menggunakan perangkat medis tertentu seperti kawat gigi
- Mengejang karena muntah, batuk, atau menangis
- Penuaan
- Efek samping pengobatan
Penanganan
- Kompres dengan es batu selama 10-15 menit sesegera mungkin setelah terjadi memar
- Pastikan posisi tubuh yang cedera selalu berada lebih tinggi
- Beri sedikit tekanan pada area yang cedera
- Hindari shower, bak mandi air panas, atau sauna selama ±2 hari setelah cedera
- Lakukan kompres air panas selama ±20 menit jika sudah mulai kempes bengkaknya
- Memijat dan menggosok memar dan sekitarnya
- Mengonsumi vitamin dan antioksidan
- Hindari rokok dan tembakau
- Tidak mengonsumsi alkohol terutama oada 2-3 hari setelah memar
- Menghindari olahraga berat selama 24 jam
2. Pecahnya Pembuluh Darah pada Wajah
Pembuluh darah pada wajah biasanya terjadi karena melebar atau membesarnya pembuluh darah tepat berada dibawah kulit.
Meskipun tidak berbahaya tetapi pecahnya pembuluh darah pada wajah dapat membuat kamu minder karena faktor resikonya adalah timbulnya garis-garis merah pada wajah. Tetapi, jangan khawatir menurut dokter kondisi ini dapat diobati
Penyebab
Pecahnya pembuluh darah pada wajah juga disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
- Kehamilan
- Faktor genetik atau keturunan
- Paparan sinar Ultraviolet (UV)
- Konsumsi alkohol
- Cedera
- Perubahan cuaca
- Muntah atau bersin
Penanganan
Pengobatan alami merupakan alternatif yang paling dicari untuk menangani pecahnya pembuluh darah pada wajah.
Tetapi ada baiknya jika tidak membaik segera datangi medis terdekat. Berikut beberapa contoh Penanganan rumahan untuk pembuluh darah yang pecah diwajah
- Oleskan cuka sari apel
- Cuci muka dengan air hangat
- Oleskan ramuan herbal secara teratur
3. Pecahnya Pembuluh Darah pada Mata
Pecahnya pembuluh darah pada mata terjadi karena pecahnya pembuluh darah kecil yang terletak dibawah permukaan mata (konjungtiva).
Konjungtiva tidak menyerap darah dengan cepat segingga mengalami penggumpalan pada mata. Bahkan, banyak yang tidak menyadari bahwa dia mengidap kondisi ini sebelum bercermin.
Pendarahan ini sering terjadi dan tidak membahayakan mata. Bahkan, pendarahan ini dapat terjadi karena bersin atau batuk yang kuat.
Pendarahan ini biasanya berlangsung hanya selama 2 minggu saja dan akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab
Selain bersin dan batuk yang kuat , ternyata pecahnya pembuluh darah pada mata dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
- Straining
- Muntah
- Menggosok mata terlalu keras
- Cedera
- Trauma akibat masuknya benda asing yang melukai mata
Faktor resiko
Ada beberapa faktor resiko yang dapat ditimbulkan karena pecahnya pembuluh darah pada mata, diantaranya:
- Diabetes
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Mengonsumi obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin
- Mengalami pembekuan darah
4. Pecahnya Pembuluh Darah pada Otak
Pecahnya pembuluh darah pada otak merupakan yang paling serius. Perdarahan ini disebabkan oleh pecahnya arteri dalam otak dan menyebabkan perdarahan pada jaringan lainnya , sehingga dapat membunuh sel-sel otak.
Pendarahan otak biasa disebut pendarahan intrakranial atau intraserebral, dan merupakan penyumbang 13% penyebab stroke.
Selain itu ada juga kondisi munculnya benjolan pada jaringan darah didalam otak yang biasa disebut aneurisma otak.
Aneurisma otak dapat pecah atau bocor, dan dapat menyebabkan pendarahan keotak (stroke hemoragik) Aneurisma otak paling sering terjadi diruang antara otak dan jaringan tipis yang melindungi otak.
Penyebab dan Faktor Resiko
- Cedera kepala
- Tekanan darah tinggi ( hipertensi)
- Aneurisma
- Kelainan pembuluh darah
- Angeopati amiloid (kelainan pada dinding pembuluh darah).
- Gangguan darah
- Pendarahan
- Penyakit hati
Gejala
- Sakit kepala parah yang tiba tiba
- Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
- Hilang kesadaran
- Indera perasa tidak normal
- Hilangnya keseimbangan dan koordinasi
- Susah menelan
- Kesulitan menulis atau membaca
- Keterampilan motorik halus melemah, seperti tremor tangan
- Perubahan penglihatan
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
- Lemas ditangan atau ditungkai
- Kewaspadaan menurun ,kelesuan
- Kesemutan atau mati rasa
- Mual atau muntah
5 Comments
Mantap min. Tapi kalau boleh saran dikasih sumber referensi. Soalnya ini kan ilmiah 😁
ReplyDeleteSiap, terimakasih masukannya
Deletenice
ReplyDeleteMantab . Jangan lupa mampir Baca manga
ReplyDeleteSiap
DeleteHarap berkomentar sesuai topik dan jangan menyinggung satu sama lain