Images by : CNNIndonesia

Duniamaya ~ Jantung adalah organ paling vital tubuh yang terdiri dari berbagai otot yang berfungsi untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Umumnya detak jantung manusia berdenyut sebanyak 72 kali permenit dalam status beristirahat dan memompa 4 hingga 7 liter darah setiap menitnya. Dapat dibayangkan bukan apa yang akan terjadi jika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah 5 menit saja? Mungkin kematian langsung saja menghampirinya.

Tetapi ternyata ada sebuah penyakit yang berbahaya selain serangan jantung dan hampir tanpa gejala sama sekali, apakah itu? Ya itu adalah penyakit Jantung Bocor. Berikut penjelasan mengenai hal tersebut


Baca juga: Tidak Boleh Mandi Saat Demam? Benarkah demikian?


Apa Itu Jantung Bocor?

Jantung bocor adalah sebuah istilah yang dipakai ketika seseorang mengalami kelainan pada katup jantung, atau adanya sekat pada jantung. Resiko kematian yang terjadi akibat penyakit ini sangat tinggi. 

Penyebab dan Gejala Jantung Bocor.

Jantung bocor pada orang dewasa umumnya terjadi karena salah satu katup tidak dapat menutup dengan sempurna. Sedangkan pada bayi dan anak-anak umumnya terjadi karena adanya lubang pada dinding antara ruang kiri dan kanan jantung yang tidak dapat menutup sempurna. Ketahui apa yang menjadi penyebab penyakit ini untuk menghindari komplikasi yang lebih serius!.

Apasih gejala jantung bocor ini? Berikut penjelasannya

  • Mudah Merasa Lelah dan Pingsan. Hal ini terjadi karena kurangnya pasokan darah bersih yang menuju jantung karena adanya campuran darah bersih dan kotor akibat sekat yang bocor.
  • Sesak Nafas dan Dada Terasa Sakit. Hal ini disebabkan karena bercampurnya darah kotor yang mengandung karbon dioksida dengan darah bersih yang mengandung oksigen.
  • Pembengkakan pada Area Organ di Sekitar Jantung. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan banyak zat kotor.
  • Murmur Jantung. Murmur jantung adalah kondisi ketika jantung terdapat suara tiupan, berdesing, atau suara serak yang terjadi saat jantung memompa darah ke pembuluh darah sekitar jantung.
  • Frekuensi Buang Air Kecil Menjadi Sering.
  • Tingginya Kadar Hemoglobin. Umumnya kadar Hemoglobin pada tubuh adalah sekitar 13,0-15,0. Tetapi pada penderita jantung bocor kadar hemoglobin bisa meningkat menjadi 20,0.
Sebenarnya belum ada riset mengenai penyebab terjadinya penyakit ini namun banyak yang beranggapan bahwa penyakit ini dapat dipicu oleh beberapa hal, diantaranya:

  • Kelainan Genetik. Kelain genetik pada anak bisa saja menimbulkan penyakit jantung bawaan. Orang tua yang memiliki riwayat sakit jantung bocor ini juga bisa jadi pengaruh anak menjadi memiliki penyakit yang sama pula.
  • Merokok Saat Kehamilan. Ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok saat kehamilan mungkin saja bisa menyebabkan anak memiliki penyakit jantung bocor ini. Hal ini terjadi karena nikotin dan zat zat berbahaya yang dapat mengganggu kandungan seseorang.

Cara Mengatasi Jantung Bocor.

Jika kalian mengalami beberapa gejala yang disebutkan diatas silahkan segera rontgen area dada ke rumah sakit atau tempat praktek dokter terdekat untuk mengetahui apa yang terjadi sehingga menimbulkan gejala tersebut. 

Namun jika kalian mengalami penyakit jantung bocor proses penyembuhan tidak dapat dilakukan begitu saja pada saat itu juga. Untuk bayi proses penyembuhan tidak dapat dilakukan begitu saja jika umur bayi masih dibawah 3 bulan. 

Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mempertimbangkan waktu  sebelum memutuskan langkah pengobatan lebih lanjut.

Setelah dirasa cukup usia dan kesehatan memadai dokter akan melakukan operasi jantung atau biasa disebut dengan kateterisasi.Namun, apabila terjadi kebocoran dibagian bawah jantung , kateterisasi akan sangat sulit dilakukan untuk itu metode kateterisasi ini tidak bisa dilakukan pada semua pengidap jantung bocor.

Pengobatan jantung bocor juga biasa dengan obat-obatan, obat-obatan berfungsi untuk meringankan gejala dan menurunkan resiko kerusakan katup lebih parah.

Pencegahan Jantung Bocor.

Untuk pencegahan bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis agar lebih optimal.
Bisa juga dilakukan dengan cara diet jantung, rajin olahraga, dan mengonsumi obat-obatan penurun kolesterol.
Melakukan beragam aktivitas fisik, makan sehat dan bergizi, mengubah gaya hidup jantung menjadi sehat, dan mengonsumi obat obatan untuk mencegah serangan jantung juga menjadi alternatif untuk pencegahan ini.

Jika hal yang saya terangkan tersebut terjadi pada anda , anda dapat segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan ekstra.

Terimakasih para pembaca sudah selalu support blog ini, selalu dukung blog ini dengan cara follow, share,komen dan like.
Semoga bermanfaat.
Terimakasih